Bagian tubuh yang sering berkeringat adalah ketiak. Ketiak terletak di area lipatan kulit yang sering dijadikan sebagai sarang oleh bakteri. Untuk menghilangkan bau keringat, biasanya digunakan deodoran. Sebenarnya, penggunaan deodoran memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Silahkan teruskan menggunakan deodoran untuk mengharumkan ketiak anda, namun perlu diketahui beberapa efek buruk penggunaan deodoran. Anda akan memiliki alasan kuat untuk berhenti memakai deodoran, setelah membaca ulasan berikut ini:
3 Dampak Negatif Deodoran Bagi Kesehatan
1. Bahan kimia berbahaya
Deodoran mengandung bahan kimia yang berguna untuk menghambat keluarnya keringat dari dalam tubuh, juga ketiak. Jika deodoran dioleskan ke tubuh setiap hari, maka pori-pori dan pembuluh darah akan tersumbat oleh bahan kimia yang menumpuk dan masuk ke dalamnya. Kondisi ini dapat memicu penyakit berbahaya.
2. Mengganggu fungsi kulit
Penumpukan bahan kimia pada kulit akan mengganggu fungsi normal kulit. Banyak sekali efek buruk dari situasi ini, salah satunya adalah ketika mengalami luka maka kulit sulit sembuh.
3. Membahayakan otak
Menurut George Havenith, seorang ilmuwan dari "environmental physiology and ergonomics at Loughborough University", keringat memiliki berbagai fungsi yang salah satunya untuk mengendalikan suhu tubuh. Tubuh akan basah oleh keringat jika suhunya naik, kemudian berubah menjadi uap. Penggunaan deodoran dapat menghambat penguapan keringat sehingga dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang sangat, bahkan dapat mengakibatkan anhidrosis. Gangguan ini merupakan serangan panas tubuh yang bisa mematikan otak dan organ bagian dalam tubuh.
Penggunaan deodoran sulit untuk dihindari. Jika anda terpaksa menggunakannya, hindari penggunaan setiap hari. Lebih baik selalu menjaga kebersihan ketiak, sehingga terhindar dari bakteri yang dapat bercampur dengan keringat. Di samping itu, jauhi konsumsi makanan yang dapat menyebabkan keringat mengeluarkan bau tidak sedap.